Sekampung, 2025 – Dalam rangka meningkatkan kapasitas kelembagaan desa dan memperkuat pelayanan dasar kepada masyarakat, Pemerintah Kecamatan Sekampung menggelar kegiatan Pelatihan dan Sosialisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) serta Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP). Kegiatan ini diadakan sebagai bagian dari program prioritas pembangunan desa yang tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2025.
Pelatihan ini diikuti oleh seluruh pengurus BUMDes dan kader Posyandu dari masing-masing desa yang berada di wilayah Kecamatan Sekampung. Bertempat di Aula Kecamatan, kegiatan berlangsung selama tiga hari dan menghadirkan narasumber dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Dinas Kesehatan, serta akademisi yang berkompeten dalam bidang ekonomi desa dan layanan kesehatan masyarakat.
Mendorong Kemandirian Ekonomi Melalui Penguatan BUMDes
Salah satu fokus utama kegiatan ini adalah penguatan kelembagaan dan manajerial Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Melalui sesi pelatihan intensif, para peserta diberikan pemahaman mengenai konsep dasar BUMDes, regulasi yang berlaku, perencanaan usaha, manajemen keuangan, serta strategi pengembangan unit usaha berbasis potensi lokal.
Dalam sambutannya, Camat Sekampung menegaskan pentingnya keberadaan BUMDes sebagai motor penggerak ekonomi desa. “BUMDes bukan hanya alat usaha, tetapi juga instrumen pembangunan yang mengedepankan semangat gotong royong, pemberdayaan masyarakat, serta kemandirian ekonomi desa. Melalui pelatihan ini, kami berharap setiap pengelola BUMDes mampu menjalankan perannya secara profesional dan akuntabel,” ujarnya.
Peserta pelatihan juga diajak untuk berdiskusi mengenai tantangan dan hambatan yang selama ini dihadapi dalam pengelolaan BUMDes, serta bersama-sama mencari solusi inovatif agar unit usaha desa dapat berkembang dan memberikan kontribusi nyata terhadap Pendapatan Asli Desa (PADes).
Penguatan Layanan Dasar Melalui Posyandu ILP
Selain penguatan BUMDes, pelatihan ini juga memberikan perhatian serius terhadap pengembangan Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP). Posyandu ILP merupakan model layanan kesehatan berbasis masyarakat yang mengintegrasikan berbagai program kesehatan dasar, seperti gizi balita, imunisasi, pemeriksaan ibu hamil, serta penyuluhan kesehatan.
Dalam sesi sosialisasi, perwakilan dari Dinas Kesehatan menjelaskan bahwa Posyandu ILP dirancang untuk memperluas cakupan dan kualitas layanan kesehatan di tingkat desa, dengan pendekatan yang lebih terkoordinasi dan berkelanjutan. “Melalui integrasi layanan primer, Posyandu diharapkan tidak hanya menjadi tempat timbang balita, tetapi juga pusat edukasi dan pelayanan kesehatan masyarakat desa secara holistik,” ungkapnya.
Para kader Posyandu dibekali dengan pelatihan teknis mengenai pencatatan data kesehatan, teknik penyuluhan, hingga tata cara rujukan kasus ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi. Kegiatan ini juga menjadi ajang berbagi pengalaman antar kader dan memperkuat jejaring kerja di antara desa-desa di Kecamatan Sekampung.
Komitmen Bersama Menuju Desa Maju dan Sejahtera
Kegiatan pelatihan dan sosialisasi ini tidak hanya menjadi momentum peningkatan kapasitas, tetapi juga wujud komitmen bersama seluruh elemen masyarakat dan pemerintah desa dalam membangun desa yang mandiri, sehat, dan sejahtera. Sinergi antara BUMDes dan Posyandu ILP menjadi fondasi penting dalam mewujudkan pembangunan desa yang berkelanjutan.
Di akhir kegiatan, seluruh peserta menandatangani komitmen bersama untuk menerapkan hasil pelatihan di desa masing-masing. Pemerintah Kecamatan juga berjanji akan terus melakukan pendampingan dan evaluasi secara berkala guna memastikan implementasi program berjalan efektif.
Dengan semangat kolaborasi dan pemberdayaan, pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal yang signifikan dalam transformasi desa menuju arah yang lebih baik, di mana ekonomi tumbuh secara inklusif dan layanan kesehatan masyarakat menjadi lebih kuat dan merata.